Autobiografi Mara Sutan

Masa Balita

Saya lahir pada tanggal 21 Mei 1996 di BandarLampung. Saya merupakan anak ke-tiga dari Patuan Raja dan Raudohtuldjannah. Saya lahir dengan berat 3,2 kg dan panjang badan 50 cm. Saya berdarah campuran Batak-Sunda.

Saya menghabiskan masa balitanya di Malang, Jawa Timur karena sekeluarga pindah kesana menemani ayahanda menjalani program sarjana S2. Saya pindah ke Malang saat berusia 3 tahun, disana saya tinggal di daerah perumahan. 

Masa Kanak-kanak

Saat saya berumur 4 tahun, orangtua saya mendaftarkan saya ke TK RA Muslimat NU 25 yang bertempat tidak jauh dari rumah saya saat itu. Saya sangat bahagia kala itu karena sudah masuk sekolah walaupun masih taman kanak-kanak. Saya begitu bersemangat untuk sekolah agar cita-cita saya tercapai, karena orangtua saya berkata bahwa kalau saya belajar dengan rajin, nanti saat sudah besar akan menjadi orang yang pintar.

Ketika saya sudah masuk sekolah dasar saya bersekolah di SD Al-Kautsar, salah satu sekolah swasta Islam terbesar di Lampung. Di sekolah tersebut saya mendapat teman-teman baru. Mulai dari sini jenjang pendidikan saya mulai serius.

Masa Remaja

Setelah lulus SD, saya mengambil tes masuk SMPN 2 Bandar Lampung. Penulis bersyukur karena dapat diterima di sekolah negeri faforit di Bandar Lampung. Di masa ini saya menemukan teman-teman sejati yang turut senang disaat temannya senang, dan turut sedih disaat temannya sedih. Saya merasa nyaman di sekolah ini karena selain teman-temannya yang baik, para gurunya juga jago di bidangnya masing-masing. Dengan keadaan sekolah yang seperti ini, saya berhasil lulus dengan hasil yang cukup memuaskan.

Selanjutnya saya masuk ke SMAN 2 Bandar Lampung, saya termasuk ke dalam kelas X.6 dan kerennya banyak teman-teman dari SMP dulu yang juga masuk di kelas ini.

TOIDIDIOT

Si Toidi ini lahir pada tanggal 21 Mei 1996 dengan nama Mara Sutan. Dengan ketoidiannya dia tumbuh menjadi remaja yang enggak jelas. Bahkan saking toidinya ia harus menghabiskan 2 jam pelajaran hanya untuk membuat blog ini.

"Toidi memang bukan segalanya, tapi segala tentang saya adalah Toidi"